BIMA, KOMPAS.com - Merasakan ketan di jagung, atau makan jagung serasa ketan. Untuk mendapatkannya harus di Bima, Nusa Tenggara Barat.
Jagung itulah yang disuguhkan Wali Kota Bima, Haji Qurais, saat menyambut tim Kompas Jelajah Sepeda Bali-Komodo, Sabtu (22/9/2012) kemarin.
Semula, sebagian pesera jarang yang menyentuh jagung itu. Penampilannya tak seindah jagung manis. Namun, begitu ada yang makan dan berkomentar, maka jagung yang tadinya banyak tersaji, langsung ludes.
Bahkan, ada peserta yang kecewa karena belum merasakan cita rasanya. Sang wali kota pun akhirnya mengirim jagung rebus lagi ke hotel tempat tim menginap.
Jagung ini memang unik. Digigit empuk dan sedikit kenyal, tapi rasanya memang gurih seperti ketan. Kandungan karbohidratnya juga tinggi. Itulah jagung Bima yang oleh masyarakat disebut jago variketa (jagung ketan).
"Kalau kami, makan dua biji saja sudah tak perlu nasi. Bahkan, kalau untuk sarapan bisa kuat bekerja seharian," kata warga Bima, Muhammad Sidik.
Menurut Wali Kota Bima, Haji Qurais, jagung itu memang andalan Bima dan tak ada di tempat lain baik di NTB maupun NTT. Namun, selama ini masyarakat belum mengeksplorasi secara optimal menjadi berbagai jenis makanan. Sebab, hanya direbus saja sudah terasa enak.
"Kami punya niat ke sana. Bahkan, bisa jadi nanti jadi komoditi ekspor," katanya. Selama ini, jagung tersebut hanya dijual di Bima dan sekitarnya. Padahal, jagung ini sangat potensial dikirim ke daerah lain, termasuk Jawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.